Senin, 19 September 2016

ICB
Insan cendekia baitulmaal

Pengertian
Progam Pembinaan pelajar plus pemberian beasiswa bagi pelajar  yatim dhuafa

Latar belakang
Awalnya merupakan program santunan beasiswa kepada pelajar yatim dhuafa. Kemudian dibentuk ICB,  pelajar tersebut dikumpulkan, dan mendapat pembinaan rutin.  Kemudian tahun 2015 dibuka pendaftaran ICB untuk pelajar umum (bukan hanya yatim dhuafa, hanya mereka tidak mendapat santunan beasiswa).

Semua yang kami lakukan adalah proses. Mencoba melihat dan mendengar kesulitan orang lalu berupaya membantu. Tentu saja upaya dan penanganan kami banyak memiliki keterbatasan.

Berikut ini adalah beberapa profil sederhana binaan ICB

Santi kurnia fatma, anak yatim, ketiga dari 3 bersaudara. Pendapatan ibunya hanya 400an ribu perbulan (sulit dibayangkan bagaimana bisa menyekolahkan 3 orang anaknya secara bersamaan). Selama SMP ranking satu. Sekarang sudah kelas 1 SMK. Saat pembinaan tentang fadhilah shalat subuh jamaah. Anak ini melaksanakannya.. saat subuh tiba karena takut gelap, ia meminta ibunya mengantarkan ke masjid meski hanya sampai depan rumah.. lalu ia berlari  kemasjid.

Wildan agung, anak ini menjadi tumpuan keluarganya, awalnya kami kaget saat membayarkan SPP sekolahnya di SMK (karena sebelumnya beasiswa itu langsung kami berikan ke anak) anak ini ternyata juga sudah mendapat beasiswa di sekolah dan saat kami pertimbangkan apakah beasiswa kami hentikan saja. Ternyata uang itu pun digunakan untuk hidup sehari-hari karena ibunya (yang bekerja jadi tukang rosok) sering sakit. Tahun 2015 lulus SMK. Sekarang sudah bekerja di jakarta. Ramadhan kemarin kirim uang ke kami untuk dibelikan kurma satu dus untuk dibagikan ke orang-orang yang berpuasa.

Riana citra, anak yatim sejak lahir, tanpa saudara, hidup dengan neneknya, lulus tahun kemarin. Saat libur sekolah kadang jualan baju dari rumah kerumah untuk uang saku. Saat ini mondok. Menghafal al-quran.

Dedi, pelajar SMK. Bapak ibunya masih lengkap. namun hanya ibunyalah yang mendukung sekolahnya. Yang berupaya membiayai sekolahnya. Anak ini terkadang nimpali letong (membersihkan kotoran) sapi tetangganya, terkadang buruh angkut batu bata. Namun yang lebih menarik, anak ini setiap hari membersihkan masjid. Terkadang setahun sekali mengecatnya.

Ravita nurjannah, anak pertama dari 2 bersaudara. Sebuah keluarga sederhana. Kedua orang tuanya buruh di kampung. Setiap berangkat sekolah maupun pembinaan naik sepeda. Anak ranking 1 ini, paling rajin mencatat saat pembinaan. Saat ini kuliah di UNDIP. Dapat beasiswa bidik misi

Azky,  binaan non beasiswa,  anak ke dua dari 3 bersaudara ini lulus SD tahun ini, paling tertib shalat jamaah diantara semua binaan kami. Hampir semuanya dilaksanakan berjamaah dimasjid. Suatu saat sekolahnya melewati waktu dzuhur dia mengajak guru dan teman-temannya untuk shalat berjamaah. Keluarganya sederhana, bapaknya tukang becak, ibunya ibu rumah tangga. Anak yang mendapat nem tertinggi dikelasnya ini bercita-cita jadi pengusaha.



Tujuan pembinaan
Membantu dan mendukung pelajar menjadi pelajar yang unggul
ü  Tertib  ibadah
ü  Benar  aqidah
ü  Berakhlak
ü  Ranking 1

Pembinaan
Pertemuan pembinaan setiap ahad, sebulan sekali ada kelas untuk wali ICB
Bagi yang shalat subuh berjamaah ada uang sakunya Rp 1.000,- / hari

Estimasi kebutuhan dana
No
Kategori
Beasiswa
Uang saku
Kuota

Jumlah
1.
SMA/K
Rp 100.000,-
-
25 anak

Rp 2.500.000,-
2.
SMP
Rp 50.000,-
-
25 anak

Rp 1.750.000,-
3.
Kuliah/ khusus
Rp 150.000,-

3 anak

Rp     450.000,-
4.
Pondok
Rp 170.000,-

1

Rp     170.000,-
5.
Non beasiswa
-
Rp 20.000,-
20

Rp     400.000,-
6.
Pembinaan*




Rp     700.000


Jumlah

74 anak

Rp 5.970.000,-

*biaya transpot 4 kali pembinaan dari Tim Pondok Sajada Yogjakarta plus konsumsi

Penutup
Program ini muaranya adalah kepedulian. peduli pada orang lain yang lebih lemah, yang masih belajar. Memutus rantai kemiskinan dan kebodohan. sehingga meningkatkan kualitas umat. Semoga melahirkan keberkahan dan menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat.







Klaten, 06 Agustus 2016
Baitulmaal Ahmad Dahlan




Habib ma’shum